Kamis, 14 Juni 2012

PERUSAHAAN APPLE

A. LATAR BELAKANG
Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby Ahnan, Susigunadi, SH dan Tintin Kuraesin. Pada awalnya usaha ini hanyalah usaha kecil-kecilan dengan maksud untuk menyalurkan hobi memasak. Dengan modal sendiri sebesar seratus juta rupiah,
dimulailah usaha ini dengan menyewa tempat di jalan Cikurai, membeli peralatan dan merekrut lima orang pegawai. Peralatan yang digunakan pada awalnya sangat sederhana, untuk media pendingin hanya digunakan stareform dan es batu. Dalam melakukan proses pemasaran, pada awalnya usaha ini melakukannnya melalui
pesanan antar (delivery door to door) dan konsumen utamanya adalah relasi dan keluarga sendiri.
Dalam kurun waktu yang relatif singkat, usaha ini dapat berkembang pesat dan dapat diterima oleh masyarakat. Setiap harinya usaha ini hanya mampu menerima pesanan sebanyak 50 loyang dan tidak dapat menyediakan semua permintaan pasar.
Pada tahun 2000, usaha ini akhirnya memutuskan untuk berpindah lokasi penjualan yaitu di jalan Pangrango no.10 Bogor. Lokasi yang baru ini dinilai lebih strategis dan memiliki tempat yang lebih luas dibanding lokasi sebelumnya sehingga dapat memproduksi Apple Pie lebih banyak lagi. Pada lokasi yang baru, para pembeli tidak hanya dapat membawa pulang produk Pia Apple Pie tetapi juga dapat menikmatinya di tempat. Perkembangan tersebut juga diikuti dengan bertambahnya karyawan menjadi 35 orang yang 5 orang diantaranya merupakan karyawan paruh waktu ( part time ) dan juga dapat menambah fasilitas proses produksi seperti oven dan cool box.
Pia Apple Pie merupakan unit usaha Apple Pie Group yang memproduksi pie dan melakukan penjualan produknya secara langsung dalam bentuk toko bakery. Tahun 2002, Pia Apple Pie mengembangkan produknya dengan memberikan sentuhan inovasi produk seperti chicken pie, strawberry pie, chocolate pie dan pie crust. Kemudian ada pula produk-produk baru berupa pisang bakar, salad apel, cream
soup, poffertjes, dan juga ada berbagai aneka minuman. Sekarang Pia Apple Pie merupakan salah satu dari 7 unit usaha yang dimiliki oleh Apple Pie Group, unit usaha tersebut antar lain: Lasagna Gulung, Cup Cake, Macaroni Panggang (MP), Chicken Roast, Death By Chocolate, MP Steak, BBC Spahetty. Ketujuh unit usaha tersebut berada di kota Bogor dan bergerak pada industri makanan. Hingga saat ini Pia Apple Pie dapat menjual kurang lebih 300 loyang per harinya.

B. VISI DAN MISI
Pada dasarnya Pia Apple Pie belum mempunyai pernyataan tertulis mengenai visi, misi dan tujuan perusahaan. Namun, ketiga hal ini telah tersirat dalam wawancara dengan pihak Pia Apple Pie. Visi merupakan apa yang ingin kita capai, apa yang ingin kita peroleh, dan ingin menjadi apa kita di masa yang akan datang.
Misi menyatakan langkah apa ang harus dilakukan atau dikerjakan. Visi yang dilengkapi dengan misi perusahaan merupakan tujuan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan maka pernyataan visi dari Pia Apple Pie adalah “Menjadi bakery penghasil Pie berkualitas dan banyak dicari konsumen”.
Misi dari Pia Apple Pie ini adalah
(1) melakukan pengendalian terhadap proses produksi,
(2) menjaga secara maksimal kualias bahan baku,
(3) memberikan pelayanan yang cepat bagi konsumen guna menjaga loyalitas.
 Dari rumusan visi dan misi tersebut maka tujuan perusahaan tersebut adalah meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara meningkatkan kapasitas produksi dan melakukan diversifikasi produk. Pia Apple Pie mempunyai slogan khusus untuk menggambarkan produknya yaitu lezat, renyah, murah. Slogan yang digunakan perusahaan ini demi menjaga kualitas pelayanan kepada konsumen yaitu pembeli adalah raja.

C. TUJUAN
Steve Jobs mengatakan bahwa tujuan Apple didirikan bukanlah untuk mendapatkan uang. Tujuan kami adalah mendesain dan membangun lalu memberikan barang-barang bagus ke masyarakat... Kami percaya dengan cara begitu, orang-orang akan menyukai kami, dan sebagai gantinya, kami akan mendapatkan uang. Tapi kami memahami betul mengenai tujuan-tujuan yang kami miliki. 

D. KEGIATAN
Kegiatan bisnis perusahaan Apple bergerak di bidang teknologi  yang memproduksi dan mendisign softwere dan hardware computer serta produk elektronik lainnya.Perusahaan Apple menjalankan bisnis berorientasi laba. Perusahaan Apple bergerak dibidang teknologi informasi tidak menggunakan jasa oursourcing untuk masuk kedalam RnD mereka, karena perusahaan Apple fokus kepada inovasi jadi mereka bener-bener menjaga kerahasiaan data perusahaan dan tidak percaya kepada pihak luar. Disatu sisi, dibidang software atau perangkat lunak mereka menggunakan jasa insourcing akan tetapi untuk perangkat kerasnya mereka menggunakan jasa outsourcing untuk menghemat biaya. Untuk perusahaan yang menjual jasa inovasi sebaiknya menggunakan jasa internal perusahaan, agar kerahasiaan lebih terjamin karena ide untuk melakukan sangat mahal harganya. Berdasarkan kasus Apple dapat disimpulkan kapan saatnya perusahaan memakai jasa outsourcing dan insourcing.

Manajemen Sumber Daya Manusia Apple memiliki sinergi yang sempurna antara beragam tim – baik tim desain, tim software, dan tim hardware. Semua melakukan kolaborasi secara paralel dan simultan. Proses penciptaan produk di Apple tidak dilakukan secara setahap demi setahap, dimana setelah desain selesai lalu diserahkan ke bagian software, lalu diteruskan lagi ke bagian hardware. Sebaliknya, dalam prosesnya semua aspek ini dikerjakan bersama-sama secara simultan. Jika kita telisik, ketiga elemen people management : elemen yang ini semuanya bermuara pada pertama tentang leadership yang kuat dan visioner, yang kedua tentang kekuatan sinergi, dan yang ketiga tentang pengembangan kompetensi dan keahlian.
Pasar yang dibidik Apple inc antara lain kalangan pelajar, pekerja, pemerintahan, serta masyarakat internasional. Konsumen di pasar berkembang, seperti Cina, Brasil, dan Timur Tengah, memainkan peran signifikan dalam penjualan iPhone. Hal ini tecermin dari makin banyaknya perusahaan yang menggunakan gadget iPhone dan iPad untuk melancarkan kegiatan bisnis mereka.
Apple memiliki kecocokan produk pasar karena apple berusaha agar setiap orang mudah menggunakannya dengan mudahnya pengoperasian UI dari iOS. Tidak semua orang berasal dari kalangan maniak gadget. Bahkan hampir mayoritas pengguna smartphone tidak tahu apa saja fitur yang terdapat di smartphonenya. Di iOS membuat semua aplikasi tidak ada yang sia-sia. Semuanya terpakai dan mudah dipahami. Kesederhanaan desain seperti ini ternyata yang menjadi pilihan banyak orang. Tidak terlalu susah menjalankanya tapi tetap bergaya penggunaannya. Inilah desain khas dari Apple iDevice yang simpel nan cantik, cocok untuk semua kalangan. Karena tidak terlihatnya pemisahan segmen seperti usia, jenis kelamin dan kegiatan secara spesifik, membuat Apple iDevice dapat diterima dengan sangat baik oleh konsumen.
Apple memiliki nilai Psikologis yang tinggi karena setiap lini produk apple memiliki daya tarik pada pandangan pertama. Garis dari lekukan casing yang sederhana namun tetap elegan selalu menjadi ciri khas sejak awal kemunculan iDevice. Absennya port usb yang tadinya sangat di sayangkan justru malah menambah nilai estetika pemanfaatan ruang yang ada semaksimal dan sefungsional mungkin. Kualitas rancang bangun dengan material pilihan menjadi favorit Apple sehingga membuat iDevice tampak kokoh dan elegan dalam genggaman.
Apple menyusun sebuah kemitraan strategis dengan raksasa software Microsoft, yang menjadi lawan Apple dalam berbagai perselisihan hukum hak paten yang melelahkan dan memboroskan anggaran.
Apple memiliki pelayanan yang hebat terhadap konsumen dengan cara menanggapi keluhan konsumen dengan baik. Penggantian dengan unit baru jika ada kerusakan dan jarang masuk service centre ternyata membawa dampak yang cukup berkesan dihati konsumen. Kemudian keluhan dari konsumen terhadap aplikasi yang mempunyai 'bug' pun sangat ditanggapi oleh Apple. Jika ada maka ini diteruskan ke sang pengembang. Konsekuensinya juga cukup berat jika pengembang lambat mengupdate aplikasinya, seperti dihapusnya aplikasi tersebut dari Apps Store. Aturan sortir ketat terhadap aplikasi yang mengandung kode berbahaya (malware) juga semakin menambah kepercayaan konsumen dan semakin meningkatkan kompetensi antar pengembang aplikasi. Inilah yang membuat ikatan antara Apple, pengembang aplikasi dan konsumen terjalin harmonis dan tampaknya strategi Apple ini sudah mulai dikuti oleh para kompetitornya.
Apple melakukan patent untuk menguasai pasar. Hal ini terlihat pada Hampir setiap inovasi baru dari Apple selalu dipatentkan terlebih dahulu jauh sebelum iDevicenya di luncurkan. Hampir keseluruhan aspek yang melingkupi smartphone hingga ke hal yang sekecil-kecilnya di patentkan. Walaupun tidak semua inovasi dari Apple untuk iOS yang akan diterapkan pada iDevice tergolong baru, tapi tetap saja langkah strategis untuk mengamankan pasar ini secara konstan dilakukan oleh Apple. Patent ini bisa juga termasuk dari kampanye persiapan yang rutin dijalankan Apple, yang bisa berfungsi sebagai 'product knowledge' untuk mengedukasi konsumen Apple. Sehingga jauh hari sebelumnya para konsumen Apple tidak dihadapkan oleh kebingungan dari penggunaan UI iDevice itu sendiri nantinya.
Lebih dari 200.000 patent atas nama Apple yang telah terdaftar juga membuat sulit kompetitor menyaingi Apple. Salah langkah, jalur hukum menghadang. Seperti pengalaman antara Samsung vs Apple beberapa pekan yang lalu. Misi Apple melindungi hak cipta ini selalu mewarnai headline berita tentang gadget dihampir semua media. Secara tidak langsung Apple telah melakukan promosi yang itu penting untuk meningkatkan penjualan iDevice mereka. Sedikit Gila, namun cerdas.
Strategi pemasaran produk Apple bermacam – macam. Ada yang secara langsung kepada konsumen ( Mac dan ipod ) dan ada pula yang memalui makelar yaitu dengan cara bundling dengan beberapa operator selular ( iphone 3G dan iphone 3GS ). Di sini saya akan menjabarkan mengapa Apple menggandeng operator selular untuk memasarkan iphone 3G dan iphone 3GS. Berikut ini adalah 4 alasan mengapa Apple menggandeng operator selular untuk memasarkan iphone :
1.Strategi Aras Korporasi
Menjualnya secara eceran, melalui distributor ataupun melalui kerjasama dengan operator selular adalah sebuah pilihan. Sebuah cara dalam berdagang dan ini tidak melanggar etika bisnis. Cara ini dipilih sebagai strategi perusahaan dalam berbisnis. Hal utama adalah bisa mendatangkan margin.

2. Berkelas dan Ekskusif
Dengan memilih tidak melayani pelanggan secara langsung, RIM dan Apple Inc ingin menonjolkan kesan mewah dan hanya untuk kalangan tertentu. Dengan harga yang cukup tiggi dan dipaket bersama jasa operator selular artinya hanya orang-orang yang berduit saja yang mau secara rutin mengeluarkan biaya bulanan. IPhone dan Blackberry yang dibeli selain dari operator selular adalah produk “Haram”.
3. Membangun Loyalitas
Salah satu sifat mendasar manusia adalah ingin dihargai dan diakui. Dengan menggunakan produk yang bukan sejuta umat, secara tidak langsung penggunanya merasa bahwa mereka sebagian kecil kaum yang sukses secara materi. Loyalitas pada perangkat ini terus mereka pertahankan demi status sosial.
4. Mengikat Konsumen
Cinta itu tumbuh karena kebiasaan, konon begitu katanya. Kewajiban berlangganan dalam waktu tertentu, minimal 2 tahun untuk bisa menggunakan IPhone akan membuat orang cinta mati. Seperti nikotin atau zat adiktif, ada yang hilang jika berhenti memakainya. Apalagi ditambah dengan berbagai service yang menarik dari operator. Bahkan Barrack Obama ngotot untuk bisa tetap bermain dengan BlackBerrynya walaupun sebagai presiden tidak dibenarkan oleh protokoler kepresidenan US, akhirnya ia diizinkan.
Persaingan gadget sangat pesat sekarang ini. Apple memiliki pesaing terkuat yaitu Blackberry dan ponsel pintar android.
Penerapan strategi people management perusahaan apple merupakan perpaduan antara pengoptimalan sumber daya manusia yang handal dan kerja tim dari berbagai fungsional untuk mencapai visi perusahaan.
http://litnastory-justforfun-litnalitna.blogspot.com/2012/02/strategi-bisnis-apple-inc.html 



.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar