Jumat, 27 Desember 2013

Elemen Pengendalian Internal versi COSO

Pengendalian internal memiliki lima elemen atau komponen yaitu :

1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain. Adapun faktor yang membentuk lingkungan pengendalian meliputi ;
  • Integritas dan nilai etika
  • Komitmen terhadap kompetensi
  • Dewan direksi dan komite audit
  • Filosofi dan gaya operasi manajemen
  • Struktur organisasi
  • Penetapan wewenang dan tanggung jawab
  • Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia
2. Penialaian Risiko
Mekanisme yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas dimana organisasi beroperasi
Berkaitan dengan penilaian risiko, manajemen juga harus mempertimbangkan hal-hal khusus yang dapat muncul dari perubahan kondisi, seperti
  • Perubahan dalam lingkungan operasi
  • Personel baru
  • Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi
  • Pertumbuhan yang cepat
  • Teknologi baru
  • Lini, produk, atau aktivitas baru
  • Operasi diluar negeri
  • Perrnyataan akuntansi
3. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen penting dari pengendalian internal perusahaan, sebab sistem ini memungkinkan entitas memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjalankan, mengelola, dan mengendalikan operasi perusahaan.

4. Aktivitas Pengendalian
Ini ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak beres /salah. Aktivitas pengendalian ini dapat dikategorikan melalui :
  • Pemisahan tugas
  • Bermanfaat untuk mencegah adanya tindak kecurangan.
  • Pengendalian pemrosesan informasi
  • Pengendalian fisik
  • Review kerja
5. Pemantauan
Sistem pengendalian intern yang dipantau maka kekurangan dapat ditemukan dan efektifitas pengendalian meningkat. Pemantauan / monitoring penting karena berkaitan dengan pencapaian target/tujuan.


http://eviasiyah.wordpress.com/2013/12/06/3-7-sebutkan-dan-jelaskan-elemen-pengendalian-internal-versi-coso/

Pengendalian Intern versi COSO

     Pengertian pengendalian internal menurut COSO pada tahun 1992 yaitu suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan (Efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku)

                                             coso_cube

Pengendalian internal memiliki lima komponen yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain. Adapun faktor yang membentuk lingkungan pengendalian meliputi ;
  • Integritas dan nilai etika
  • Komitmen terhadap kompetensi
  • Dewan direksi dan komite audit
  • Filosofi dan gaya operasi manajemen
  • Struktur organisasi
  • Penetapan wewenang dan tanggung jawab
  • Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia

2. Penialaian Risiko
Mekanisme yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas dimana organisasi beroperasi
Berkaitan dengan penilaian risiko, manajemen juga harus mempertimbangkan hal-hal khusus yang dapat muncul dari perubahan kondisi, seperti
  • Perubahan dalam lingkungan operasi
  • Personel baru
  • Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi
  • Pertumbuhan yang cepat
  • Teknologi baru
  • Lini, produk, atau aktivitas baru
    Perrnyataan akuntansi

3. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen penting dari pengendalian internal perusahaan, sebab sistem ini memungkinkan entitas memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjalankan, mengelola, dan mengendalikan operasi perusahaan.

4. Aktivitas Pengendalian
Ini ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak beres /salah. Aktivitas pengendalian ini dapat dikategorikan melelui :
  • Pemisahan tugas
  • Bermanfaat untuk mencegah adanya tindak kecurangan.
  • Pengendalian pemrosesan informasi
  • Pengendalian fisik
  • Review kerja

5. Pemantauan
Sistem pengendalian intern yang dipantau maka kekurangan dapat ditemukan dan efektifitas pengendalian meningkat. Pemantauan / monitoring penting karena berkaitan dengan pencapaian target/tujuan.


http://eviasiyah.wordpress.com/2013/12/06/3-6-jelaskan-pengertian-pengendalian-intern-versi-coso/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern

Pengertian COBIT

     Control Objective for Information & Related Technology (COBIT) adalah sekumpulan dokumentasi best practice untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah-masalah teknis IT (Sasongko, 2009).
     COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko TI dikelola secara tepat, dan sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab (Tanuwijaya dan Sarno, 2010).
     COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai framework IT audit karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir seluruh negara. Dimana di setiap negara dibangun chapter yang dapat mengelola para profesional tersebut.

Kerangka kerja COBIT terdiri atas beberapa arahan/pedoman, yakni:
• Control Objectives
Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi (high-level control objectives) yang terbagi dalam 4 domain, yaitu : Planning & Organization , Acquisition & Implementation , Delivery & Support , dan Monitoring & Evaluation.

• Audit Guidelines
Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci (detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikanmanagement assurance dan/atau saran perbaikan.

• Management Guidelines
Manfaat dan Pengguna COBIT :
Secara manajerial target pengguna COBIT dan manfaatnya adalah :

• Direktur dan Eksekutif
Untuk memastikan manajemen mengikuti dan mengimplementasikan strategi searah dan sejalan dengan TI.

• Manajemen
  - Untuk mengambil keputusan investasi TI.
  - Untuk keseimbangan resiko dan kontrol investasi.
  - Untuk benchmark lingkungan TI sekarang dan masa depan.

• Pengguna
Untuk memperoleh jaminan keamanan dan control produk dan jasa yang dibutuhkan secara internal maupun eksternal.

• Auditors
  - Untuk memperkuat opini untuk manajemen dalam control internal.
  - Untuk memberikan saran pada control minimum yang diperlukan.

Frame Work COBIT :
     COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute (ITGI). COBIT digunakan untuk menjalankan penentuan atas IT dan meningkatkan pengontrolan IT. COBIT juga berisi tujuan pengendalian, petunjuk audit, kinerja dan hasil metrik, faktor kesuksesan dan maturity model.

Lingkup kriteria informasi yang sering menjadi perhatian dalam COBIT adalah:
• Effectiveness
• Efficiency
• Confidentiality
• Integrity
• Availability
• Compliance
• Reliability

Sedangkan fokus terhadap pengelolaan sumber daya teknologi informasi dalam COBIT adalah pada :
• Applications
• Information
• Infrastructure
• People

Dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi, COBIT memiliki karakteristik :
• Business-focused
• Process-oriented
• Controls-based
• Measurement-driven

COBIT mengelompokkan semua aktivitas bisnis yang terjadi dalam organisasi menjadi 34 proses yang terbagi ke dalam 4 buah domain proses, meliputi :
• Planning & Organization.
• Acquisition & Implementation.
• Delivery & Support.
• Monitoring and Evaluation.

COBIT Maturity Model
     COBIT menyediakan parameter untuk penilaian setinggi dan sebaik apa pengelolaan IT pada suatu organisasi dengan menggunakan maturity models yang bisa digunakan untuk penilaian kesadaran pengelolaan (management awareness) dan tingkat kematangan (maturity level). COBIT mempunyai model kematangan (maturity models) untuk mengontrol proses-proses IT dengan menggunakan metode penilaian (scoring) sehingga suatu organisasi dapat menilai proses-proses IT yang dimilikinya dari skala nonexistent sampai dengan optimised (dari 0 sampai 5), yaitu: 0: Non Existen, 1: Initial, 2: Repetable, 3: Defined, 4: Managed dan 5: Optimized



http://id.wikipedia.org/wiki/COBIThttp://eviasiyah.wordpress.com/2013/12/06/jelaskan-apa-itu-cobit/
http://id.wikipedia.org/wiki/COBIT

Pengertian COSO

     Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, atau disingkat COSO, adalah suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem pengendalian mereka.

     Sejarahnya, COSO ini ada kaitannya sama FCPA yang dikeluarkan sama SEC danUS Congress di tahun 1977 untuk melawan fraud dan korupsi yang marak di Amerika tahun 70-an. Bedanya, kalo FCPA adalah inisiatif dari eksekutif-legislatif, nah kalo COSO ini lebih merupakan inisiatif dari sektor swasta.
     Sektor swasta ini membentuk ‘National Commission on Fraudulent Financial Reporting’ atau dikenal juga dengan ‘The Treadway Commission’ di tahun 1985. Komisi ini disponsori oleh 5 professional association ,yaitu : American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), American Accounting Association (AAA), Financial Executives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditors (IIA) dan The Institute of Management Accountants (IMA). Tujuan komisi ini adalah melakukan riset mengenai fraud dalam pelaporan keuangan (fraudulent on financial reporting) dan membuat rekomendasi2 yang terkait dengannya untuk perusahaan publik, auditor independen, SEC, dan institusi pendidikan.

     Walaupun disponsori sama 5 professional association, tapi pada dasarnya komisi ini bersifat independen dan orang2 yang duduk di dalamnya berasal dari beragam kalangan: industri, akuntan publik, Bursa Efek, dan investor. Nama ‘Treadway’ sendiri berasal dari nama ketua pertamanya yaitu James C. Treadway, Jr.
     Komisi ini mengeluarkan report pertamanya pada 1987. Isi reportnya di antaranya adalah merekomendasikan dibuatnya report komprehensif tentang pengendalian internal (integrated guidance on internal control). Makanya terus dibentuk COSO, yang kemudian bekerjasama dengan Coopers & Lybrand (Ehm, kira2 bisa dibilang mbahnya PwC gitu) untuk membuat report itu.
Coopers & Lybrand mengeluarkan report itu pada 1992, dengan perubahan minor pada 1994, dengan judul ‘Internal Control – Integrated Framework’. Report ini berisi definisi umum internal control dan membuat framework untuk melakukan penilaian (assessment) dan perbaikan (improvement) atas internal control. Gunanya report ini salah satunya adalah untuk mengevaluasi FCPA compliance di suatu perusahaan.

Poin penting dalam report COSO ‘Internal Control – Integrated Framework’ (1992):
1. Definisi internal control menurut COSO Suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:
  •   Efektifitas dan efisiensi operasional
  •   Reliabilitas pelaporan keuangan
  •   Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku
2. Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:
  • Control Environment
  • Risk Assessment
  • Control Activities
  • Information and communication
  • Monitoring
                                              coso12
     
     Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management – Integrated Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas. Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu:
  •   Internal Environment
  •   Objective Setting
  •   Event Identification
  •   Risk Assessment
  •   Risk Response
  •   Control Activities
  •   Information and Communication
  •   Monitoring

                                          coso2


 http://eviasiyah.wordpress.com/2013/12/06/3-4-jelaskan-apa-itu-coso/
http://id.wikipedia.org/wiki/COSO

Hambatan Pasif dan contohnya

Setelah membahas tentang hambatan aktif yang ada di dalam suatu sistem informasi, maka tidaklah heran kalau ada yang namanya hambatan pasif. Hambatan pasif ini biasanya mencakup kegagalan sistem, kesalahan manusia dan bencana alam.

Kegagalan Sistem

Kegagalan sistem ini terdiri dari antara lain:
• Gangguan listrik
• Kegagalan peralatan
• Kegagalan fungsi perangkat lunak

Kesalahan Manusia

Hambatan pasif yang disebabkan oleh kegagalan manusia yaitu antara lain :
• Kesalahan pemasukan data
• Kesalahan penghapusan data
• Kesalahan operator (kesalahan memberikan label pada pita magnetik)

Bencana Alam

Hambatan pasif yang terjadi karena bencana alam memang tidaklah bisa dihindari dan diduga karena bisa saja terjadi sewaktu-waktu tanpa kita sadari. Contohnya yaitu :
• Gempa Bumi
• Banjir
• Kebakaran
• Perang
• Dsb


http://fajarnns.wordpress.com/2013/12/19/3-3-jelaskan-hambatan-pasif-dan-contohnya/

Hambatan Aktif dan contohnya

Hambatan adalah eksploitasi potensial dari kerentanan. Hambatan aktif adalah hambatan yang diterima oleh sistem secara langsung oleh si penghambat tersebut. Hambatan aktif mencakup penggelapan terhadap komputer dan sabotase terhadap computer. Hambatan aktif sendiri dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan sebuah pekerjaan, dan menyalahgunakan prosedur yang ada.

Contoh hambatan aktif yang biasa terjadi, diantaranya :

  • Penggantian Berkas Secara Langsung  : Pengubahan berkas secara langsung umum dilakukan oleh orang yang punya akses secara langsung terhadap basis data.

  • Manipulasi input  :Manipulasi input merupakan metode yang biasa digunakan. Metode ini mensyaratkankemampuan teknis yang paling minimal. Seseorang bisa saja mengubah input tanpamemiliki pengetahuan mengenai cara operasi sistem komputer.
  • Mengubah program  :Merubah program mungkin merupakan metode yang paling jarang digunakan untukmelakukan kejahatan komputer. Langkanya penggunaan metode ini mungkin karenadibutuhkan keahlian pemrograman yang hanya dimiliki oleh sejumlah orang yang terbatas.Selain itu, banyak perusahaan besar memiliki metode pengujian program yang dapatdigunakan untuk mendeteksi adanya perubahan dalam program
  • Mengubah file secara langsung  :Dalam nenerapa kasus, individu-individu tertentu menemukan cara untuk memotong(bypass) proses normal untuk menginputkan data ke dalam program computer. Jika hal ituterjadi, hasil yang dituai adalah bencana
  • Pencurian data  : Sejumlah informasi ditransmisikan antarperusahaan melalui internet. Informasi ini rentanterhadap pencurian pada saat transmisi. Informasi bisa saja disadap. Ada juga kemungkinanuntuk mencuri disket atau CD dengan cara menyembunyikan disket atau CD ke dalamkantong atau tas. Laporan yang tipis juga bisa dicuri dengan dimasukkan ke dalam kotak sampah.
  • Sabotase  :Seorang penyusup menggunakan sabotase untuk membuat kecurangan menjadi sulit danmembingungkan untuk diungkapkan. Penyusup mengubah database akuntansi dan kemudian mencoba menutupi kecurangan tersebut dengan melakukan sabotase terhadapharddisk atau media lain.
  • Penyalahgunaan atau pencurian sumber daya informasi  :Salah satu jenis penyalahgunaan informasi terjadi pada saat seorang karyawan menggunakan sumber daya komputer organisasi untuk kepentingan pribadi.
Cara utama untuk mencegah hambatan aktif terkait dengan kecurangan dan sabotase adalah dengan menerapkan tahap-tahap pengendalian akses yakni pengendalian akses lokasi, akses sistem dan akses file.

http://eviasiyah.wordpress.com/2013/12/06/3-2-jelaskan-hambatan-aktif-dan-contohnya/

Kerentanan Sistem

       Sama halnya seperti tubuh manusia yang memiliki kekebalan pada lingkungan. Ada yang kuat dan ada yang rentan. Begitu pula suatu sistem yang memang dibentuk oleh manusia memiliki tingkat keamanan ataupun kerentanan. Kerentanan merupakan suatu kelemahan di dalam sutu sistem. Dimana akibat faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhinya. Hal ini erat kaitannya dengan sebuah ancaman/hambatan  yakni suatu potensi dari suatu kerentanan yang ada yang pada akhirnya digunakan pihak-pihak tertentu untuk merusak sistem.
       Sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.Sedangkan Kerentanan adalah suatu kelemahan di dalam suatu sistem.Setiap sistem pasti mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing.Sistem informasi dalam bentuk elektronika sangat rentan terhadap acaman yang akan timbul yang diakibatkan oleh faktor-faktor tertentu.

Kerentanan sistem merupakan kelemahan dalam suatu sistem, sedangkan hambatan (ancaman) merupakan bentuk eksploitasi potensial dari kerentanan.
Terdapat dua kategori hambatan, yaitu aktif dan pasif.
Hambatan aktif mencakup penggelapan terhadap komputer dan sabotase terhadap komputer, sedangkan hambatan pasif mencakup kesalahan-kesalahan sistem termasuk gangguan alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, dan badai.
Kesalahan sistem mewakili kegagalan peralatan komponen, seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga, dan sebagainya.
Bagian tersisa dari sesi ini akan berfokus pada hambatan aktif (penggelapan dan sabotase).
Kerentanan dan Penyalahgunaan sistem ketika sejumlah data penting dalam bentuk digital, maka data tersebut rentan terhadap berbagai jenis ancaman, dari pada data yang tersimpan secara manual. ancaman-ancaman tersebut bisa saja berasal dari faktor teknis, organisasi, dan lingkungan yang diperparah oleh akibat keputusan manajemen yang buruk.


Beberapa ancaman dan gangguan yang mungkin terjadi dan berpengaruh terhadap sistem informasi, adalah sebagai berikut:

1. Kerusakan perangkat keras.
2. Perangkat lunak tidak berfungsi.
3. Tindakan-tindakan personal.
4. Penetrasi akses ke terminal.
5. Pencurian data atau peralatan.
6. Kebakaran.
7. Permasalahan listrik.
8. Kesalahan-kesalahan pengguna.
9. Program berubah.
10. Permasalahan-permasalahan telekomunikasi.


Oleh karenanya, para pengguna komputer disarankan untuk secara berkala memperbarui program anti virus mereka. Semakin meningkatnya kerentanan dan gangguan terhadap teknologi informasi telah membuat para pengembang dan pengguna system informasi untuk menempatkan perhatian yang khusus, terutama terhadap permasalahan-permasalahan yang dapat menjadi kendala untuk penggunaan sistem informasi secara memadai.



http://chytgs.blogspot.com/2013/11/jelaskan-kerentanan-dalam-sistem.html 
http://ameliachintiaa.blogspot.com/2013/12/kerentanan-sistem.html 

Rabu, 30 Oktober 2013

PENGERTIAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD)


Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama
lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD
ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram,
model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih
penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan
penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada
alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.

 

Pengertian DFD

Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan  DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

Tujuan DFD

Tujuan DFD adalah :
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data

Manfaat DFD

Manfaat DFD adalah :
  • Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
  • DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
  • DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Simbol DFD

TERMINATOR/KESATUAN LUAR (EXTERNAL ENTITY)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem (Jogiyanto, 1989).
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.
Entitas Luar (external Entity)Notasi terminator/Kesatuan Luar di DFD
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

ARUS DATA (DATA FLOW)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
Notasi Arus Data di DFD
Arus Arus data  data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai sebagai berikut berikut : :
  • Formulir atau atau dokumen dokumen yang  yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan
  • Laporan tercetak tercetak yang  yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem
  • Output dilayar  komputer
  • Masukan untuk komputer komputer
  • Komunikasi ucapan
  • Surat atau memo
  • Data yang dibaca atau atau direkam di  file
  • Suatu isian yang  yang dicatat pada buku agenda
  • Transmisi data  dari suatu komputer ke komputer lain

PROSES (PROCESS)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar dari prises. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.
Notasi Proses di DFD
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
  • Proses harus memiliki input dan output.
  • Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data.
  • Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

SIMPANAN DATA (DATA STORE)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
Simbol dari Simpanan Data di DFD

Syarat Memuat DFD

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

Tips-tips dalam membuat DFD

Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :
  1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
  2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
  3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
  4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
  5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
  6. Banyaknya proses  yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
  7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
  8. Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
  9. Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
  10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity
  11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report
  12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.

Langkah membuat/menggambar DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

IDENTIFIKASI ENTITAS LUAR, INPUT DAN OUTPUT

Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.

BUAT DIAGRAM KONTEKS (DIAGRAM CONTEXT)

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
  • Tentukan nama sistemnya.
  • Tentukan batasan sistemnya.
  • Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
  • Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
  • Gambarkan diagram konteks.
Context Diagram

BUAT DIAGRAM LEVEL ZERO (OVERVIEW DIAGRAM)

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
  • Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
  • Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
  • Hindari perpotongan arus data
  • Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
Overview Diagram
Overview Diagram

BUAT DIAGRAM LEVEL SATU

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :
  • Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
  • Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
  • Hindari perpotongan arus data.
  • Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.C ontoh : 1.1, 1.2, 2
Level dalam DFD
Level dalam DFD

Kesalahan dalan pembuatan DFD

Umumnya kesalahan dalam pembuatan   DFD adalah :
  1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.
  2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
  3. Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses
  4. Data Store tidak memiliki keluaran
  5. Data Store tidak memiliki masukan
  6. Hubungan langsung antar entitas luar
  7. Masukan langsung entitas data store
  8. Keluaran langsun dari data store ke Entitas  luar
  9. Hubungan langsung antar data store
  10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store

http://zaidarrosyid.blogspot.com/2012/10/data-flow-diagram-dfd.html
http://janithatriana.blogspot.com/2012/10/data-flow-diagram-dfd.html

SIMBOL TAMBAHAN PADA FLOWCHART









http://zzzfadhlan.files.wordpress.com/2012/10/untitled03.jpg

http://zzzfadhlan.wordpress.com/2012/10/18/gambar-dan-penjelasan-dari-simbol-dasar-flowchart/


Rabu, 23 Oktober 2013

SIMBOL-SIMBOL PEMROSESAN




Processing Symbols, yaitu untuk menunjukan jenis operasi pengolohan dalam suatu prosedur.


  1. Symbol Process, yaitu simbol yang menunjukan pengolahan yang dilakukan oleh computer.
    Symbol Process
  2. Symbol Manual Operation, yaitu simbol yang menunjukan pengolahan yang tidak lakukan oleh computer.
    Symbol Manual Operation
  3. Symbol Decision, yaitu simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban / aksi.
    Symbol Decision
  4. Symbol Prodefined Process, yaitu simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan didalam storage.
    Symbol Prodefined Process
  5. Symbol Terminal, yaitu simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program.
    Symbol Terminal
  6. Symbol Off-line Storage, yaitu simbol yang menunjukan bahwa data di dalam symbol ini akan disimpan.
    Symbol Off-line Storage
  7. Symbol Manual Input, yaitu simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard.
    Symbol Manual Input
  8. Symbol Keying Operation, yaitu simbol operasi dengan menggunakan mesin yang mempunyai keyboard.
    Symbol Keying Operation


http://articles-by-me.blogspot.com/2013/04/simbol-simbol-flowchart.html

SIMBOL-SIMBOL MASUKAN

Input-Output Symbols, yaitu untuk menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.


  1. Symbol Input-Output, yaitu simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
    Symbol Input-Output
  2. Symbol Magnetig-tape Unit, yaitu simbol untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic.
    Symbol Magnetig-tape Unit
  3. Symbol Punched Card, yaitu simbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu.
    Symbol Punched Card
  4. Symbol Disk and On-line Storage, yaitu simbol yang menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.
    Symbol Disk and On-line Storage
  5. Symbol Display, yaitu simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu : Layar, Plotter, Printer, dan Sebagainya.
    Symbol Display
  6. Symbol Transmittal Tape, yaitu simbol yang menyatakan input berasal dari mesin jumlah atau hitung.
    Symbol Transmittal Tape
  7. Symbol Documen, yaitu simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas.
    Symbol Documen


http://articles-by-me.blogspot.com/2013/04/simbol-simbol-flowchart.html

SIMBOL-SIMBOL DASAR PADA FLOWCHART

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.

 Berikut ini adalah simbol-simbol dasar flowchart:

Image



http://jamil15.wordpress.com/2012/10/19/simbol-simbol-dasar-flowchart-2/

Selasa, 08 Oktober 2013

of poetry

" aku mengenalmu lewat jiwa, bukan lewat mata..
aku menjadikanmu kekasih lewat hati
ku tak tahu
seperti apa aku dalam pandanganmu
selayak apa aku dalam keidupanmu,
tapi yang aku tahu
meski dengan keterbatasanku
berbalut dengan kekuranganku
aku menulis namamu..........
sejak awal kita bertemu
dan takkan pernah terganti,
apalagi terhapus."



" setiap detiknya aku akan selalu mencintaimu,
setiap harinya aku akan selalu merindukanmu
hingga akhirnya semua berhenti pada sati titik
tempat dimana semua berhenti
tempat dimana aku akan menguburkan cintaku untukmu,
selamanya "



" cintamu yang telah membuat aku semangat menghadapi kehidupan ini
disaat aku lemah, tolong kuatkan aku
disaat aku lelah, tolong sadarkan aku dibahumu
disaat aku membutuhkanmu. tolong bersedialah untukku
dan
disaat banyak wanita yang menginginkanmu, aku mohon janggan tinggalkan aku "



" aku hanyalah lampu untukmu, namun aku akan selalu menerangimu diwaktu gelap
aku hanya sepatu untukmu, namun aku akan selalu melindungi kakimu
aku hanyalah hal yang sangat sederhana tanpa dirimu
namun ketika bersamamu aku merasa sangat berarti "



Pengertian SIstem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
 
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
·         SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
·         Berpegang pada prosedur yang relatif standar
·         Menangani data rinci
·         Berfokus historis
·         Menyediakan informasi pemecahan minimal
 
 
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
·         Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
·         Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
·         Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
 
 
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
 
 
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
·         Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
·         Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
·         Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
 
 
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
·         SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
·         SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
 
 
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
·         Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
·         Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
·         Meningkatkan efisiensi
·         Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
·         Meningkatkan sharing knowledge
·         Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
 
 
2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
·         Spesialis Informasi
·         Akuntan
 
 
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
·         Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
·         Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
 
 
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
·         Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
·         Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
 
 
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :
·         Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
·         Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
 
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
Adapun kerangka kerja sistem informasi dibagi menjadi 2 yang utama yaitu : Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
·         Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
·         Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
·         Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
 
 
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
·         Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
·         Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
·         Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
 
 
Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
·         Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
·         Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
·         Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
 
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
·         Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
·         Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
·         Meningkatkan efisiensi
·         Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
·         Meningkatkan sharing knowledge
·         menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan