Siklus
produksi merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa
aktivitas-aktivitas produksi dalam memproduksi suatu barang seperti Perancangan
Produk,Perencanaan dan Penjadwalan,Operasi Produksi,dan Akuntansi Biaya. Dalam
siklus produksi ini ada tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi serta
transaksi dan peristiwa yang terkain dalam proses produksi. Siklus Produksi ini
juga merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait
yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
- Aktifitas-aktifitas dalam siklus produksi
1. Design Produk
Mendesain produk yang memenuhi
permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, fungsi, dan meminimalkan biaya produksi
2. Aktivitas ini menciptakan dua dokumen utama:
- Daftar bahan baku (BOM)
Daftar bahan baku (BOM) yang menyebutkan nomor bahan
baku,deskripsi,serta jumlah masing-masing komponen bahan baku yang digunakan
dalam unit produk jadi.
- Daftar operasi (Routing)
Daftar operas(routing) yang menyebutkan kebutuhan tenaga
kerja dan mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut.daftar
operasi kadang kala disebutkan lembar pergerakan karena menunjukan bagaimana
sebuah produk bergerak disepanjang pabrik,menyebutkan apa yang dilakukan di
setiap langkah dan berapa banyak waktu yang dibutuhkan oleh aktifitas tersebut.
- Perencanaan dan penjadwalan
Tujuan langkah ini yaitu menegembangkan rencana produksi
yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi
permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Dua metode perancanan produksi yang umum yaitu perencanaan sumber
daya produksi(manufacturing resource planning=MRP-II) dan sistem produksi
just in time. MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku
yang mencari keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan
bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan. Sistem MPR-II sering
disebut push manufacturing,karena barang diproduksi sebagai ekspektasi
atas permintaan pelanggan.
Sedangkan tujuan just int time adalah meminimalkan
atau meniadakan bahan baku barang dalam proses dan baran jadi. JIT sering
disebut pull manufacturing karena barang diproduksi sebagai permintaan
pelanggan. Secara teoritis sistem JIT hanya berproduksi sebagai tangapan atas
pesanan pelanggan. Dalam prakteknya kebanyakan sistem produksi JIT
mengembangkan rencana produksi jangka pendek.
Dokumen,formulir dan produksi
- Jadwal induk produksi (MPS) , menspesifikasikan
seberapa banyak produk yang akan diproduksi selama periode perencanaan dan
kapan produksi tersebut harus dilakukan. Informasi mengenai pesanan
pelanggan,prediksi penjualan dan tingkat persediaan barang jadi digunakan untuk
menetapkan tingkat produksi.
- Permintaan bahan baku, mengsahkan
pengeluaran jumah bahan baku yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi
pabrik,tempat bahan tersebut dibutuhkan. Dokumen ini berisi no produksi
perintah,tanggal pembuatan,dan berdasarkan pada daftar bahan baku yang
dibutuhkan.
- Kartu perpindahan, Perpindahan
sekanjutnya dari bahan bakua disepanjang pabrik akan didokumentasikan dalam kartu perpindahan yang
mengidentifikasi bagian-bagian yang dipindahkan lokasi perpindahannya, serta
waktu perpindahan.
- Operasi produksi
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi actual
dari produk. Cara aktifitas ini dicapai sangat berbeda dengan di berbagai
perusahan. Perbedaan tersebut berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan
tingkat otomatisasi yang digunakan digunakan dalam proses produksi. Hal ini
Berkaitan dengan TI yang dipakai. Penggunakan berbagai bentuk TI dalam proses
produksi,contoh Robot dan mesin yang dikendalikan Oleh Komputer disebut sebagai
Computer integrated manufacturing(CIM). CIM dapat secara signifikan mengurangi
biaya produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar