Upaya Pemerintah menghadapi Era Globalisasi dan perkembangan IPTEK
Dalam menghadapi globalisasi dan perkembangan IPTEK, pemerintah
menetapkan beberapa kebijakan seperti termuat dalam GBHN sebagai berikut
:
Bidang Ekonomi
Kebijakan bidang ekonomi dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut :
• Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan
teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan
komparatif sebagai negara maritim dan agraris sesuai kompetensi dan
produk unggulan di setiap daerah terutama pertanian dalam arti luas,
kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata, serta industri kecil
serta kerajinan rakyat.
• Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam
rangka meningkatkan Persaingan global dengan membuka aksesibilitas yang
sama terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat, dan
seluruh daerah melalui keunggulan kompetitif terutama berbasis
keunggulan sumber daya manusia dengan menghapus segala bentuk perlakuan
diskriminatif dan hambatan.
Bidang Politik
Kebijakan bidang politik dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut :
• Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan
berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas
antar negara berkembang mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa,
menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta kerja sama internasional
bagi kesejahteraan rakyat.
• Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi
perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, AFEC
dan WTO.
• Memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana
penerangan khususnya di luar negeri dalam rangka memperjuangkan
kepentingan Nasional di Forum Internasional.
Bidang Agama
Kebijakan bidang Agama dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut :
• Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem
pendidikan agama, sehingga lebih terpadu dan integral dengan sistem
pendidikan nasional dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai.
• Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut
mengatasi dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan
untuk memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa, serta memperkuat
kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Bidang Pendidikan
Kebijakan bidang Pendidikan dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan IPTEK antara lain :
• Meningkatkan kemampuan akademik dan kesejahteraan tenaga kependidikan
sebagai tenaga kependidikan sebagai tenaga pendidikan mampu berfungsi
secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi
pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga pendidikan.
• Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik
oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan
yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
Bidang Sosial Budaya
Kebijakan bidang sosial budaya dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan IPTEK sebagai berikut :
• Mengembangkan dan membina kebudayaan Nasional bangsa Indonesia yang
bersumber dari warisan budaya leluhur bangsa, budaya nasional yang
mengandung nilai-nilai universal, termasuk kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dalam rangka mendukung terpeliharanya kerukunan hidup
bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara.
• Memberantas secara sistematis perdagangan dan penyalahgunaan narkotika
dan obat-obat terlarang dengan memberikan sanksi yang seberat-beratnya
kepada produsen, pengedar dan pemakai.
• Melindungi segenap generasi muda dari bahaya destruktif, terutama
bahaya penyalahgunaan narkotika, obat-obatan terlarang dan narkotika
lainnya melalui gerakan pemberantasan dan peningkatan kesadaran
masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkotika.
Membangun Masyarakat Indonesia Modern Sesuai Budaya Bangsa
Kemerdekaan memberikan kesempatan kepada bangsa kita untuk mewujudkan
cita-citanya, yaitu membangun manusia Indonesia seutuhnya. Dengan
berpedoman pada Pancasila, bangsa Indonesia membangun masyarakat
Indonesia modern sesuai budaya bangsa.
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan,
berdaya asing, maju dan sejahtera, dalam wadah negara kesatuan Republik
Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri,
beriman, Bertakwa, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan,
menguasai IPTEK serta berdisiplin.
Dalam visi GBHN 1999 menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan menjadi
ukuran segala upaya pemodernan masyarakat. Keberhasilan pembangunan
senantiasa harus dinilai berdasarkan kenyataan sejauh mana proses dan
juga hasil-hasil pembangunan telah mengangkat martabat manusia
Indonesia. Martabat manusia hendaklah menjadi ukuran terhadap
keberhasilan gerak pembangunan, namun ironisnya kadang-kadang atas nama
modernitas pembangunan tidak jarang justru diwarnai dengan
tindakan-tindakan yang tidak memanusiakan manusia, misalnya :
• Perlakuan sewenang-wenang terhadap buruh dan rakyat kecil
• Penggusuran permukiman penduduk secara paksa demi mendirikan bangunan prestisius.
• Tindak kekerasan
• Pencemaran lingkungan
• Penyelewengan pemanfaatan teknologi
• Upaya mendorong masyarakat bersikap materialistik dan hedonistic melalui berbagai iklim
Itulah kenyataan yang sebenarnya, terwujudnya masyarakat Indonesia yang
modern dan manusiawi harus terus diperjuangkan. Dengan berbekal
kemampuan IPTEK yang tangguh serta wawasan kemanusiaan yang luas kita
siap menapaki era globalisasi dan kemajuan IPTEK menuju masyarakat
Indonesia yang manusiawi.
Kehidupan yang Diharapkan dalam Pembangunan di Era Globalisasi
Kehidupan yang diharapkan dalam Era Globalisasi
Ketika pembangunan kita memasuki era globalisasi diperkirakan kita hidup
dalam suasana penuh persaingan, perdagangan bebas, dan hubungan antar
bangsa yang semakin terbuka. Untuk itu diperlukan persiapan yang matang
dan memadai. Dengan demikian, gambaran kehidupan yang sesuai dengan era
itu antara lain sebagai berikut :
• Kualitas sumberdaya manusia yang tinggi, antara lain tercermin dari
kemampuan profesionalismenya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan.
• Semakin handalnya sumber pembiayaan pembangunan yang berasal dari
dalam negeri yang berarti semakin kecil ketergantungan pada sumber
pembiayaan dari luar negeri.
• Kemampuan untuk memenuhi sendiri kebutuhan yang paling pokok agar tidak menimbulkan berbagai keraguan.
• Ketahanan ekonomi yang tangguh dan memiliki daya saing tinggi.
• Etos kerja dan disiplin masyarakat yang tinggi.
Selain itu, perlu diperhatikan juga situasi internasional. Baik situasi
politik, ekonomi, maupun keamanan. Karena hal itu akan dapat
mempengaruhi perkembangan kehidupan kita baik langsung ataupun tidak
langsung. Dan pada akhirnya akan dapat mengganggu tercapainya sasaran
pembangunan nasional.
Tatanan Kehidupan Abad Teknologi Canggih yang Berdasarkan Pancasila
Sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang begitu
cepat dan canggih hal itu memacu adanya perubahan di berbagai aspek
kehidupan. Perubahan yang di sebabkan oleh masuknya teknologi modern,
dirasakan sebagai suatu hal yang sangat cepat dan mendesak. Indonesia
sebagai negara berkembang sangat merasakan hal itu, dengan demikian.
Indonesia harus melakukan alih teknologi untuk mempertahankan
kehidupannya di tengah pergaulan dengan negara lain.
Proses alih teknologi itu bukan hanya langsung meniru dan menerapkan
hasil budaya bangsa asing. Akan tetapi bangsa Indonesia harus bersikap
terbuka dengan masuknya hasil budaya bangsa asing tersebut. Karena
apabila, tidak bersikap terbuka, berarti bangsa Indonesia menutup diri
dengan segala kemajuan yang terjadi, dan dikhawatirkan bangsa Indonesia
akan ketinggalan dengan bangsa/ negara lain. Tentu saja, hal itu tidak
kita harapkan. Namun perlu di ingat dengan adanya proses alih teknologi,
kita harus menyiapkan segala kondisi fisik alamiah maupun sosial. Hal
itu dimaksudkan agar kita tidak kehilangan kepribadian bangsa. Kita
sebagai bangsa Indonesia patut bersyukur karena mempunyai landasan
kepribadian yang cukup kuat, yaitu Pancasila.
Pentinya Pemantapan Rasa Kebangsaan dan Kebanggaan Nasional Terhadap Kreasi dan Produksi dalam Negeri
Dengan belajar dari pengalaman bangsa lain, bangsa Indonesia sejak
dahulu telah mempunyai semangat kebangsaan dan kebanggaan nasional yang
tinggi. Namun untuk sekarang ini lebih dikembangkan lagi dengan apa yang
kemudian dikenal wawasan kebangsaan. Inti dari konsep itu adalah
loyalitas warga negara terhadap bangsa dan negaranya. Bentuk loyalitas
itu antara lain sebagai berikut :
• Mengaku sebagai warga negara Indonesia. Hal itu berarti mempunyai
suatu kesadaran untuk mengakui sebagai pendukung cita-cita dan tujuan
yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.
• Bangga sebagai bangsa Indonesia. Dengan memiliki rasa bangga, maka
akan timbul rasa cinta yang kemudian akan rela berkorban demi
kepentingan bangsa.
• Mempunyai rasa solidaritas sosial yang tinggi kita sebagai manusia
tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, kita harus mempunyai rasa
solidaritas sosial yang tinggi. Sikap dan perilaku tersebut dapat
diwujudkan dengan bekerja sama dan tolong menolong terhadap orang lain.
Pengaruh Era Globalisasi dan Kemajuan Iptek dalam Penegakan Nilai-Nilai Kemanusiaan
Pengaruh Era Globalisasi dan Kemajuan IPTEK
Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi
faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan IPTEK menjadi faktor penentu
keberadaan dan kemajuan masyarakat. Kecenderungan ke arah globalisasi
dan pemanfaatan IPTEK akan terlindas oleh kemajuan bangsa-bangsa lain.
Berkat kemajuan IPTEK, kini kita begitu mudah berkomunikasi dan
berinteraksi dengan masyarakat dunia. Terjadinya proses akulturasi dan
pengaruh nilai-nilai kebudayaan antar bangsa secara langsung ataupun
tidak langsung dapat mempengaruhi nilai, tata hidup, gaya hidup, sikap
hidup, maupun pikiran kita. Untuk itu diperlukan sikap bijaksana, yaitu
kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan zaman, sekaligus waspada
terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar. Hanya nilai-nilai yang
sesuai dengan kepribadian kita yang kita serap.
Dengan meningkatnya hubungan antar bangsa di dunia, maka pengaruh tata
nilai dan budaya luar akan makin tinggi pula masuk ke Indonesia.
Akibatnya kalau kita tidak mempunyai ketahanan mental, ideologi, dan
kewaspadaan kita dapat menjadi korban globalisasi dan pergaulan antar
bangsa. Sadar akan besarnya bahaya yang akan mengancam moralitas bangsa,
pemerintah mengambil langkah-langkah guna mempertahankan kepribadian
bangsa Indonesia kepribadian yang dimaksud adalah kepribadian yang
berakar dan bersejarah dan kebudayaan Indonesia. Yaitu kebudayaan yang
menghargai keserasian dan keselarasan sebagai nilai esensial.
Nilai-Nilai yang Dapat Merusak Kepribadian Bangsa
Adapun beberapa nilai-nilai yang tidak sesuai atau lebih – lebih yang
dapat merusak kepribadian bangsa yang harus kita tolak, misalnya :
• Sekularisme, yaitu paham atau pandangan falsafah yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama.
• Individualisme, yaitu sikap yang mementingkan kepentingan sendiri
• Hedonisme, yaitu paham yang melihat bahwa kesenangan atau kenikmatan menjadi tujuan hidup dan tindakan manusia
• Materialisme, yaitu sikap yang selalu mengutamakan dan mengukur segala
sesuatu berdasarkan materi. Hubungan batiniah tidak lagi menjadi bahan
pertimbangan dalam hubungan antar manusia
• Ekstremisme, yaitu pikiran atau tindakan seseorang yang melampaui
batas kebiasaan / norma-norma yang ada dan berlaku di suatu tempat
• Chauvinisme, yaitu paham yang mengagung-agungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
• Elitisme, yaitu sikap yang cenderung bergaya hidup berbeda dengan rakyat kebanyakan
• Konsumenisme, yaitu paham atau gaya hidup menganggap barang-barang sebagai ukuran kebahagiaan dan kesenangan
• Diskriminatif, yaitu sifat seseorang yang suka membeda-bedakan antar yang satu dengan lainnya
• Glamoristik, yaitu sikap atau gaya hidup suka menonjolkan kemewahan
Asas – Asas Ketahanan Nasional dan Sifat Ketahanan Nasional
Asas-Asas Ketahanan Nasional
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan
nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari
:
• Asas Kesejahteraan dan Keamanan. Kesejahteraan dan keamanan dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia
yang mendasar dan esensial. Kesejahteraan dan Keamanan merupakan asas
dalam sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung,
kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada
sistem kehidupan nasional itu sendiri, kesejahteraan dan keamanan harus
selalu berdampingan pada kondisi apapun.
• Asas Komprehensif Integral atau menyeluruh Terpadu. Sistem kehidupan
nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh
dan terpadu (komprehensif integral) dalam bentuk perwujudan persatuan
dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
1. Asas Mawas Kedalam dan Mawas Keluar. Sistem kehidupan nasional
merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling
berinteraksi termasuk dengan lingkungannya. Dalam proses interaksi
tersebut, dapat timbul berbagai dampak, baik yang sifatnya positif
maupun negatif untuk itu diperlukan sikap : Mawas ke Dalam, yang
bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional,
berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan
kualitas dan derajat bangsa yang ulet dan tangguh. Dalam hal ini
ketahanan nasional bukan berarti mengandung sikap isolasi atau
nasionalisme sempit. Mawas ke Luar, yang bertujuan untuk dapat
mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis
luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan
dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan
kekuatan nasional untuk memberikan dampak keluar dalam bentuk daya
tangkal dan daya tawas. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam
bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
• Asas Kekeluargaan. Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan,
kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini
diakui adanya perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam
hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat
saling menghancurkan.
Sifat Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai –nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu :
• Mandiri. Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip
tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas, dan
kepribadian bangsa. Kemandirian (independency) ini merupakan prasyarat
untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan
global (independency).
• Dinamis. Ketahanan Nasional tidak tetap, namun dapat meningkat atau
menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta
kondisi lingkungan strategisnya. Karena itu upaya peningkatan Ketahanan
Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya
diarahkan untuk mencapai kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
• Wibawa. Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional yang berlanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa, yang
menjadi faktor yang diperhitungkan oleh pihak lain. Makin tinggi tingkat
ketahanan nasional Indonesia. Makin tinggi nilai kewibawaan nasional
yang berarti makin tinggi pula tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh
bangsa dan negara Indonesia.
• Konsultasi dan Kerjasama. Ketahanan Nasional Indonesia tidak
mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan
kekuasaan dan kekuatan fisik, tetapi lebih mengutamakan sikap
konsultatif, kerjasama, serta saling menghargai dengan mengandalkan
kekuatan moral dan kepribadian bangsa
Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Tujuan Pembangunan di Era Globalisasi
Kita perlu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kondisi yang baik kepada kita bersama. Kondisi itu merupakan potensi
yang sangat mendukung kelancaran dan keberhasilan pembangunan Nasional,
yang sekarang memasuki Era Globalisasi.
Adapun potensi yang mendukung tercapainya pembangunan di era globalisasi antara lain sebagai berikut :
• Suasana Keterbukaan. Bangsa Indonesia tidak menutup diri dari segala
sesuatu yang berasal dari luar, baik dalam bentuk kemajuan IPTEK maupun
berbagai pola hidup, pola pikir, dan berbagai konsep hidup untuk suatu
pembaharuan. Namun hal itu tidak bertentangan dengan nilai luhur
Pancasila.
• Penghargaan Terhadap Hasil Karya Seseorang. Seseorang akan terdorong
untuk bertanya dan mencipta apabila hasil karyanya di hargai oleh orang
lain atau Pemerintah. Penghargaan membuat seseorang menjadi lebih
kreatif. Karya-karya dalam berbagai bidang, khususnya IPTEK akan lahir
dalam bentuk penemuan baru. Hal itu akan menguntungkan bagi kemajuan
hidup kita, sehingga tidak selamanya kita harus mengimpor barang yang
kita butuhkan dari luar negeri.
• Sistem Mobilitas Sosial terbuka. Berdasarkan pasal 27 ayat (1) dan (2)
UUD 1945 dapat disimpulkan bahwa negara kita menganut sistem mobilitas
sosial terbuka. Artinya setiap warga negara boleh mengubah status dan
kedudukan sosialnya dari status rendah ke status yang lebih tinggi. Hal
ini sejalan dengan ciri masyarakat modern. Setiap orang tidak dihambat
untuk meningkatkan derajat dan kualitas hidupnya. Orang tidak perlu
merasa khawatir untuk mencapai kemajuan, meskipun mereka berasal dari
kalangan rakyat jelata, suku, agama atau golongan minoritas. Kondisi itu
akan mendorong seseorang untuk bekerja keras, berusaha meningkatkan
kualitas dirinya yang akan sangat mendukung kemajuan bangsa Indonesia.
• Tingkat Pendidikan Masyarakat yang Semakin Maju. Semakin banyak rakyat
yang berpendidikan atau berkualitas akan sangat mendukung tercapainya
proses lepas landas, karena kebutuhan tenaga ahli atau terampil dapat
terpenuhi dengan sendirinya, tidak harus mendatangkan dari luar negeri
yang biayanya sangat mahal. Selain itu masyarakat yang berpendidikan
akan mudah menerima pembaharuan.
Perlu di ketahui, selain terdapat beberapa faktor pendukung dalam
melaksanakan pembangunan. Khususnya memasuki era globalisasi terdapat
beberapa penghambat sebagai berikut :
• Suasana Ketertutupan. Meskipun sebagian besar masyarakat kita sudah
terbuka, ada juga sebagian yang masih bersifat tertutup. Hal ini akan
sangat menghambat kemajuan kita.
• Budaya Ketergantungan Kepada Pemerintah. Salah satu ciri negara modern
adalah rakyatnya bersifat mandiri dengan berbagai kreativitas untuk
menciptakan sesuatu, sepanjang tidak melanggar undang-undang yang
berlaku. Rakyat yang bersifat pesimis akan selalu menyerahkan segalanya
kepada pemerintah, tanpa ada partisipasi dan kemauan untuk memajukan
masyarakatnya akhirnya mereka menjadi masyarakat yang masa bodoh,
sehingga sulit dibawa ke arah kemajuan.
• Berbagai Sikap mental yang Jelek. Sikap mental yang jelek yang
memperlemah kita sebagai pelopor pembangunan harus ditinggalkan, sebagai
berikut :
Sikap main potong kompas, yaitu mencapai sesuatu dengan berbagai cara
tanpa mempedulikan cara tersebut dibenarkan atau tidak di benarkan oleh
undang-undang.
Sikap mengandalkan orang lain, yaitu mendapatkan sesuatu dengan
mengandalkan orang lain yang dianggap mempunyai kekuasaan, kelebihan dan
jabatan sehingga tidak mau berusaha karena merasa memiliki perisai buat
yang dapat diharapkan setiap waktu.
Sikap menggampangkan dan melihat sesuatu dari segi kemudahannya saja, sehingga membuat orang tidak teliti dan tidak sabar.
Etos kerja yang masih rendah
Adanya korupsi, kolusi dan kebocoran keuangan negara.
C.PENUTUP
Kesimpulan
ketahan nasional adalah merupakan suatu kondisi dinamis suatu bangsa
yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam
maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam
dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Di jaman Era Globalisasi ini segala sesuatu aspek kehidupan yang ada
bersaing begitu ketatnya. Dari mulai aspek ekonomi, politik, sosial
budaya, pendidikan dan lain-lain.
Seperti yang kita ketahui era globalisasi itu ditandai dengan adanya
perdagangan bebas dimana produk dari suatu negara dengan bebas dapat
masuk dan di perjualbelikan di negara lain. Kenyataan itu tentu
menimbulkan tantangan bagi semua negara untuk mampu bersaing dalam
meningkatkan kualitas produk industrinya, bangsa Indonesia juga tidak
terlepas dari tantangan itu. Untuk mampu bersaing dengan negara lain.
Tapi sayang sekali hal ini tidak didukung oleh sebagian masyarakat
Indonesia, karena pada dasarnya mereka lebih tertarik terhadap produk
impor yang menurut mereka berkualitas dan tentu saja mempunyai nilai
prestise. Dari hal ini juga bisa kita lihat betapa minimnya identitas
perekonomian mengenai perdagangan.
Padahal produk buatan Indonesia pun juga bisa bersaing dengan produk
Luar negeri. Walaupun terkadang sangat disayangkan sekali beberapa
produk yang kita buat merupak produk hasil contekan dengan produk luar
negeri. Karena hal ini pun juga didukung dengan keinginan masyarakat
Indonesia yang ingin mempunyai produk import tersebut dengan harga yang
lebih murah.
Hal ini memang sangatlah memprihatinkan dimana masyarakat masih belum
mempercayai kualitas produk Indonesia karena kurangnya pemahaman kita
terhadap ketahanan nasional. Padahal jika kita sering membeli produk
impor sama saja seperti kita mengasih “makan”untuk orang luar negeri.
Sedangkan negara kita saja masih banyak sekali yang harus dibantu
dibandingkan dengan mereka yang dominannya merupakan negara maju.
Jadi, mulai dari sekarang mari kita wujudkan ketahanan nasional dari
kuatnya ketahanan nasional dengan menjaga identitas sosial. Hal ini
dapat kita mulai dari hal-hal sederhana yang kita bisa lakukan
sehari-hari, seperti berbicara bahasa Indonesia yang baik dengan benar.
Agar bisa menjauhkan kita dari efek negatif era globalisasi yang bisa
menggoyahkan Ketahanan Nasional.
http://jordyayal.blog.com/memperkokoh-ketahanan-nasional-dalam-era-globalisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar